- Salah satu kejadian penting pada bulan Ramadan di masa awal perkembangan Islam ialah perang Badar. Saat bertempur dengan kaum kafir Quraisy di perang itu, pasukan Islam sedang berpuasa. Kondisi lapar dan haus tidak menahan para sahabat untuk berperang menegakkan panji Islam di awal masa kenabian Rasulullah SAW tersebut. Perang Badar terjadi pada tanggal 13 Maret 624 M, atau hari ke-17 Ramadan tahun 2 hijriah. Jadi, perang Badar berlangsung tepat pada tanggal 17 Ramadhan. Dikutip dari NU Online, perang badar juga terjadi pada tahun pertama umat Islam diwajibkan puasa pada bulan Badar sebenarnya merupakan penyergapan pada kafilah pimpinan Abu Sufyan yang pulang dari ekspedisi dagang dari Suriah. Penyergapan tersebut penting karena menjadi simbol politis dari pengaruh Islam di tanah Arab. Dalam bukunya, Muhammad Prophet for Our Time 2006, Karen Amstrong menulis bahwa Abu Sufyan kemudian mendengar kabar, kaum muslimin bermaksud menyerang kafilahnya. Karena itu, Abu Sufyan mengambil rute berbeda, bertolak menjauhi jalur pantai Laut Merah dan mengirim utusan untuk berangkat duluan ke Makkah demi meminta bantuan. Mendengar bahwa umat Islam akan menyerang kafilah Abu Sufyan, kaum Quraisy Makkah menjadi berang. Rencana penyergapan oleh pasukan muslim Madinah itu dinilai menodai kehormatan kaum Quraisy. Maka itu, kabilah-kabilah di Makkah segera memasok bala tentara dengan jumlah total 1000 orang guna menghadapi pasukan Islam yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Di antara pasukan Quraisy itu, bahkan terdapat kerabat Rasulullah SAW dari kabilah bani Hasyim, seperti paman nabi, Abbas bin Abdul Muthallib, Hakim sepupu Khadijah, dan sebagainya. Pertempuran besar dalam perang Badar sebenarnya di luar perkiraan umat Islam. Sejak awal, Nabi Muhammad SAW merencanakan pengerahan pasukan muslim buat penyergapan biasa, bukan demi perang besar. Karena itulah, pasukan Islam saat itu tidak banyak, hanya 313 orang. Tariq Ramadan dalam buku Footsteps of the Prophet Lessons from the Life of Muhammad 2014 menuliskan ketika kedua pasukan berkemah di Badar, tampak sekali perbedaan kekuatan antara tentara Quraisy dan pasukan muslim. Ketika melihat besarnya tentara Makkah berserta banyaknya persenjataan, zirah, tombak, pedang, dan alat-alat tempur yang lengkap, Nabi Muhammad SAW sempat menangis dan lalu bermunajat, dengan membaca doa“Ya Allah, jikalau rombongan yang bersamaku ini ditakdirkan untuk binasa, takkan ada seorang pun setelah aku yang akan menyembah-Mu; semua orang beriman akan meninggalkan agama nan sejati.”Setelah itu, Nabi Muhammad SAW merancang strategi perlawanan. Beliau menjejerkan tentaranya dalam formasi rapat, sekaligus memerintahkan agar sumur-sumur segera dikuasai guna memutus pasokan air ke pasukan Quraisy. Strategi lainnya adalah mengawali perang dengan pertempuran jarak jauh. Ketika pasukan Quraisy bertolak untuk menyerang, pasukan Islam tidak segera menyambutnya dengan duel fisik langsung, melainkan lebih dahulu menembakkan anak-anak panah dari kejauhan. Setelah itu, baru mereka menghunus pedang dan bertempur satu lawan satu. Dengan strategi yang rapi dan penuh perhitungan, setelah tengah hari, 50 pemimpin suku Quraisy tewas, termasuk Abu Jahal. Sementara sisanya banyak yang kabur. Di sisi lain, korban dari kubu pasukan muslim hanya 14 akhir perang Badar, selain berhasil memukul mundur 1000 tentara dari Quraisy, pasukan muslim pun mengambil rampasan 600 pesenjataan lengkap, 700 unta, 300 kuda, serta peniagaan kafilah Abu Sufyan. Pertempuran Badar diriwayatkan tidak berlangsung lama. Diperkirakan hanya butuh waktu sekitar dua jam bagi pasukan muslim untuk memporak-porandakan pertahanan bala tentara Quraisy, dan memanfaatkan kekacauan tersebut untuk memenangkan perang. Sekembalinya dari Badar, dalam perjalanan pulang, Nabi Muhammad SAW mengucapkan hadis yang sangat penting, yaitu "Kita baru kembali dari Jihad Kecil peperangan Badar dan menuju Jihad Besar."Para sahabat keheranan. Perang Badar yang sangat menentukan nasib umat Islam hanya dianggap oleh Rasulullah SAW sebagai Jihad Kecil. Menanggapi hal itu, sahabat pun bertanya “Apakah jihad yang lebih besar itu, Wahai Rasulullah?” Jawab beliau, “Jihad melawan hawa nafsu.”Menundukkan hawa nafsu adalah hakikat dari jihad yang sebenarnya. Oleh karena itu, salah satu hikmah perang Badar di bulan Ramadan adalah ketegaran berjihad melawan hawa nafsu sendiri. Kendati demikian, sebenarnya saat terjadi perang Badar, ada rukhsah atau keringanan bagi umat Islam untuk tidak berpuasa. Hal ini disampaikan oleh Abu Sa'id Al-Khudri dalam hadis berikut "Kami berperang bersama Rasulullah SAW ... di antara kami ada yang berpuasa, ada pula yang berbuka. Orang yang berpuasa tidak mencela orang yang berbuka, dan orang yang berbuka tidak mencela orang yang berpuasa,” Ibnu Mulaqqin.Baca juga Perang Badar Kemenangan Besar Kaum Muslim di Bulan Ramadan Ramadan ala Rasulullah Kala Perang Badar dan Pembebasan Makkah Sejarah Perang Badar dan Kejelian Politik Nabi Muhammad Perang Badar dan Jihad Akbar Mengubah Tatanan Sosial di Madinah - Sosial Budaya Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Addi M Idhom
BADAR, - Sejarah Perang Badar terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah. Perang Badar melibatkan 314 pasukan kaum Muslimin melawan lebih dari orang Quraisy. Ini merupakan perang pertama yang dijalani kaum Muslimin sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW pada 622 juga Kisah Perang Sejarah Penaklukan Konstantinopel oleh Turki Ottoman Melansir buku Ringkasan Tafsir Ibnu Kasir 1999 karya Muhammad Nasib Ar-Riva, Badar adalah nama suatu tempat yang terletak di antara Mekkah dan Madinah. Di situ terdapat sumber mata air Badar, sehingga perang tersebut dinamakan Perang mula Perang Badar Melansir artikel pada 16 Mei 2020, Perang Badar bermula dari tersiarnya kabar di Kota Madinah tentang kafilah besar kaum Quraisy yang berangkat meninggalkan Syam untuk pulang ke Mekkah. Kafilah itu membawa barang perniagaan yang sangat besar nilainya, dengan ekor unta untuk membawa barang-barang berharga. Baca juga Kisah Perang Salib Sejarah Perebutan Yerusalem Selama 200 Tahun Kaum Muslimin lalu mengadang kafilah dagang Abu Sufyan yang membawa barang dagangan Quraisy dari Syam. Motif pengadangan adalah keinginan kaum Muslimin untuk mengambil hak-hak mereka yang dulu dirampas kaum Quraisy. Sementara itu di kalangan kaum Quraisy sendiri, tumbuh kecemburuan terhadap perkembangan kota Madinah di bawah pimpinan Nabi Muhammad SAW.
Penulis Ahmad Faezal Genre: Bukan Fiksyen Umum ISBN: 978-967-15394-9-1 Sinopsis: Perang Salib Pertama: Kelahiran Templar Pandangan umum meletakkan Paus Urban II sebagai watak utama dalam Perang Salib Pertama. Namun sebelum Majlis Clermont diadakan, beliau langsung tidak mempunyai sebarang bidang kuasa. Jauh di Jerman, seorang raja yang sekular sedang - Pasca peristiwa Hijrah pada tahun 622 Masehi, Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin mulai mengalami banyak peperangan dengan kaum kafir. Peperangan pertama yang dialami oleh kaum muslim adalah Perang Badar. Perang Badar I terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah. Dalam Perang Badar, kaum muslimin berperang melawan kekuatan pasukan kafir buku Perang-Perang dalam Sejarah Islam 2014 karya Sitiatava, dalam Perang Badar pasukan kaum Muslimin diperkirakan berjumlah 314 orang, sedangkan pasukan Quraisy berjumlah lebih dari 1000 orang. Latar Belakang Pecahnya Perang Badar I dilatar belakangi oleh beberapa sebab, yaitu Adanya kecemburuan kaum Quraisy terhadap perkembangan kota Madinah di bawah pimpinan nabi Muhammad SAW Kaum muslim menghadang kafilah dagang Abu Sufyan pada saat itu masih kafir yang membawa barang dagangan Quraisy dari Syam. Motif penghadangan didasari oleh keinginan kaum muslim yang ingin mengambil hak-hak mereka yang dulu dirampas oleh kaum Quraisy. Baca juga Sejarah Perang Badar Tujuan Tujuan kaum muslimin melakukan perang Badar adalah untuk mempertahankan dan menegakan eksistensi dari agama Islam. Nabi Muhammad SAW berperang melawan kaum Quraisy bukan untuk mendapatkan kekuasaan, kekayaan, ataupun kesenangan pribadi maupun Perang Badar I terjadi pada pagi hari tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah di wilayah Badar sekarang Saudi Arabia. Pasukan muslimin dipimpin langsung oleh nabi Muhammad SAW, sedangkan pasukan kaum Quraisy dipimpin Abu Jahal. Kaum Muslimin menggunakan strategi perang yang memanfaatkan keadaan geografis dari kawasan Badar. Kaum Muslim mengambil posisi perang yang dekat dengan sumber air Badar. Selain itu, Saad bin Muadz juga membuat sebuah gundukan tanah yang berfungsi sebagai tempat perang nabi Muhammad SAW. Pembuatan gundukan tanah tersebut ditujukan agar nabi Muhammad SAW dapat mengawasi jalannya perang dan mengetahui pola serangan yang tepat untuk mengalahkan kaum Quraisy. Baca juga Perang Padri, Perang Saudara yang Berubah Melawan Belanda Dampak Dalam buku Sejarah Islam Klasik 2013 karya Susmihara dan Rahmat, Perang Badar berakhir dengan kemenangan di pihak kaum muslimin. Kemenangan kaum muslimin dalam perang Badar semakin menguatkan posisi Islam di kawasan Madinah. Bagi kaum Quraisy, kekalahan mereka dalam Perang Badar menimbulkan kekecewaan yang sangat mendalam dan meninggikan hasrat untuk mengalahkan kaum muslimin dengan persiapan yang lebih terstruktur dan mantap. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Ahad 20 Januari 2019. Mimpi Atikah dan Perang Badar ARKIB : 22/12/2010 dianggap sebagai satu petanda atau alamat yang sangat besar kerana yang berlaku selepas itu adalah Perang Badar, antara musuh kafir Quraisy dengan umat Islam yang sangat signifikan dalam sejarah dan pengajarannya kepada seluruh umat manusia.
Home Hikmah Senin, 11 Mei 2020 - 0815 WIBloading... Perang Badar Al-Kubra merupakan peristiwa besar bersejarah yang menentukan masa depan Islam dan kaum muslimin. Foto Ilustrasi/Ist A A A Perang Badar Al-Kubra غزوة بدر merupakan peristiwa besar bersejarah yang menentukan masa depan Islam dan kaum muslimin. Perang ini terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriyah 13 Maret 624 Masehi dan dikenal sebagai perang ideologi bertemunya dua kekuatan yaitu pasukan muslim dengan kafir Quraisy. Sebanyak 313 pasukan muslim yang merupakan orang-orang terbaik mengalahkan pasukan kafir Quraisy yang berjumlah orang. Al-Qur'an menamakan peristiwa itu dengan Yaumul Furqan hari pembeda yaitu hari bertemunya 2 pasukan. Inilah karunia besar Allah untuk kaum muslimin. Baca Juga Perang Badar 1 Menguji Kesetiaan Kaum Anshar Dalam Kitab Ar-Rahiqul Makhtum Sirah Nabawiyah karya Syeikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri dijelaskan, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam hanya membawa 313 pasukan muslim di perang Badar , perang yang terjadi di lembah bernama Badar antara Makkah dan Madinah. Rinciannya, 82 sahabat muhajirin, 61 orang dari suku Aus, dan 170 dari suku Badr pejuang perang Badar radhiallahu 'anhum adalah orang-orang paling mulia afdhol sebagaimana dikatakan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam SAW. Dalam Al-Qur'an, Allah Ta'ala berfirmanكَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ"…Betapa banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." QS. Al Baqarah 249. Baca Juga Perang Badar 2 Bukti Dahsyatnya Kekuatan Doa dan Keyakinan Dalam riwayat Imam Ahmad dengan sanad yang sesuai syarat Imam Muslim dari hadis Jabir, ditegaskan bahwa Rasulullah SAW bersabdaلَنْ يَدْخُلَ النَّارَ أَحَدٌ شَهِدَ بَدْرًا"Yang ikut serta dalam Perang Badar tidak akan masuk neraka". Al-Fath, 9/46. Baca Juga Inilah Penyebab Terjadinya Perang Badar Al-Kubra Adapun sahabat Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu walaupun tidak ikut dalam pertempuran itu,Rasulullah SAW tetap memberinya bagian dari harta rampasan perang. Nabi memerintahkan Utsman di rumah untuk menjaga istrinya yang juga putri Rasulullah kala itu sedang sakit. Berikut Nama 313 Pejuang Perang Badar 1. Sayyiduna Muhammad Rasulullah Abu Bakar as-Shiddiq رضي الله عنه3. Umar bin al-Khattab رضي الله عنه4. Utsman bin Affan رضي الله عنه5. Ali bin Abu Tholib رضي الله عنه6. Talhah bin Ubaidillah رضي الله عنه7. Bilal bin Rabbah رضي الله عنه8. Hamzah bin Abdul Muttolib رضي الله عنه9. Abdullah bin Jahsyi رضي الله عنه10. Al-Zubair bin al-Awwam رضي الله عنه11. Mus’ab bin Umair bin Hasyim رضي الله عنه12. Abdur Rahman bin Auf رضي الله عنه13. Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه14. Sa’ad bin Abi Waqqas رضي الله عنه15. Abu Kabsyah al-Faris رضي الله عنه16. Anasah al-Habsyi رضي الله عنه17. Zaid bin Harithah al-Kalbi رضي الله عنه18. Marthad bin Abi Marthad al-Ghanawi رضي الله عنه19. Abu Marthad al-Ghanawi رضي الله عنه20. Al-Husain bin al-Harith bin Abdul Muttolib رضي الله عنه21. Ubaidah bin al-Harith bin Abdul Muttolib رضي الله عنه22. Al-Tufail bin al-Harith bin Abdul Muttolib رضي الله عنه23. Mistah bin Usasah bin Ubbad bin Abdul Muttolib رضي الله عنه24. Abu Huzaifah bin Utbah bin Rabi’ah رضي الله عنه25. Subaih maula Abi Asi bin Umaiyyah رضي الله عنه26. Salim maula Abu Huzaifah رضي الله عنه27. Sinan bin Muhsin رضي الله عنه28. Ukasyah bin Muhsin رضي الله عنه29. Sinan bin Abi Sinan رضي الله عنه30. Abu Sinan bin Muhsin رضي الله عنه31. Syuja’ bin Wahab رضي الله عنه32. Utbah bin Wahab رضي الله عنه33. Yazid bin Ruqais رضي الله عنه34. Muhriz bin Nadhlah رضي الله عنه35. Rabi’ah bin Aksam رضي الله عنه36. Thaqfu bin Amir رضي الله عنه37. Malik bin Amir رضي الله عنه38. Mudlij bin Amir رضي الله عنه39. Abu Makhsyi Suwaid bin Makhsyi al-To’i رضي الله عنه40. Utbah bin Ghazwan رضي الله عنه41. Khabbab maula Utbah bin Ghazwan رضي الله عنه42. Hathib bin Abi Balta’ah al-Lakhmi رضي الله عنه43. Sa’ad al-Kalbi maula Hathib رضي الله عنه44. Suwaibit bin Sa’ad bin Harmalah رضي الله عنه45. Umair bin Abi Waqqas رضي الله عنه46. Al-Miqdad bin Amru رضي الله عنه47. Mas’ud bin Rabi’ah رضي الله عنه48. Zus Syimalain Amru bin Amru رضي الله عنه49. Khabbab bin al-Arat al-Tamimi رضي الله عنه50. Amir bin Fuhairah رضي الله عنه51. Suhaib bin Sinan رضي الله عنه52. Abu Salamah bin Abdul Asad رضي الله عنه53. Syammas bin Uthman رضي الله عنه54. Al-Arqam bin Abi al-Arqam رضي الله عنه55. Ammar bin Yasir رضي الله عنه56. Mu’attib bin Auf al-Khuza’i رضي الله عنه57. Zaid bin al-Khattab رضي الله عنه58. Amru bin Suraqah رضي الله عنه59. Abdullah bin Suraqah رضي الله عنه60. Sa’id bin Zaid bin Amru رضي الله عنه61. Mihja bin Akk maula Umar bin al-Khattab رضي الله عنه62. Waqid bin Abdullah al-Tamimi رضي الله عنه63. Khauli bin Abi Khauli al-Ijli رضي الله عنه64. Malik bin Abi Khauli al-Ijli رضي الله عنه65. Amir bin Rabi’ah رضي الله عنه66. Amir bin al-Bukair رضي الله عنه67. Aqil bin al-Bukair رضي الله عنه68. Khalid bin al-Bukair رضي الله عنه69. Iyas bin al-Bukair رضي الله عنه70. Uthman bin Maz’un رضي الله عنه71. Qudamah bin Maz’un رضي الله عنه72. Abdullah bin Maz’un رضي الله عنه73. Al-Saib bin Uthman bin Maz’un رضي الله عنه74. Ma’mar bin al-Harith رضي الله عنه75. Khunais bin Huzafah رضي الله عنه76. Abu Sabrah bin Abi Ruhm رضي الله عنه77. Abdullah bin Makhramah رضي الله عنه78. Abdullah bin Suhail bin Amru رضي الله عنه79. Wahab bin Sa’ad bin Abi Sarah رضي الله عنه80. Hatib bin Amru رضي الله عنه81. Umair bin Auf رضي الله عنه82. Sa’ad bin Khaulah رضي الله عنه83. Abu Ubaidah Amir al-Jarah رضي الله عنه84. Amru bin al-Harith رضي الله عنه85. Suhail bin Wahab bin Rabi’ah رضي الله عنه86. Safwan bin Wahab رضي الله عنه87. Amru bin Abi Sarah bin Rabi’ah رضي الله عنه88. Sa’ad bin Muaz رضي الله عنه89. Amru bin Muaz رضي الله عنه90. Al-Harith bin Aus رضي الله عنه91. Al-Harith bin Anas رضي الله عنه92. Sa’ad bin Zaid bin Malik رضي الله عنه93. Salamah bin Salamah bin Waqsyi رضي الله عنه94. Ubbad bin Waqsyi رضي الله عنه95. Salamah bin Thabit bin Waqsyi رضي الله عنه96. Rafi’ bin Yazid bin Kurz رضي الله عنه97. Al-Harith bin Khazamah bin Adi رضي الله عنه98. Muhammad bin Maslamah al-Khazraj رضي الله عنه99. Salamah bin Aslam bin Harisy رضي الله عنه100. Abul Haitham bin al-Tayyihan رضي الله عنه101. Ubaid bin Tayyihan رضي الله عنه102. Abdullah bin Sahl رضي الله عنه103. Qatadah bin Nu’man bin Zaid رضي الله عنه104. Ubaid bin Aus رضي الله عنه105. Nasr bin al-Harith bin Abd رضي الله عنه106. Mu’attib bin Ubaid رضي الله عنه107. Abdullah bin Tariq al-Ba’lawi رضي الله عنه108. Mas’ud bin Sa’ad رضي الله عنه109. Abu Absi Jabr bin Amru رضي الله عنه110. Abu Burdah Hani’ bin Niyyar al-Ba’lawi رضي الله عنه111. Asim bin Thabit bin Abi al-Aqlah رضي الله عنه112. Mu’attib bin Qusyair bin Mulail رضي الله عنه113. Abu Mulail bin al-Az’ar bin Zaid رضي الله عنه114. Umair bin Mab’ad bin al-Az’ar رضي الله عنه115. Sahl bin Hunaif bin Wahib رضي الله عنه116. Abu Lubabah Basyir bin Abdul Munzir رضي الله عنه117. Mubasyir bin Abdul Munzir رضي الله عنه118. Rifa’ah bin Abdul Munzir رضي الله عنه119. Sa’ad bin Ubaid bin al-Nu’man رضي الله عنه120. Uwaim bin Sa’dah bin Aisy رضي الله عنه121. Rafi’ bin Anjadah رضي الله عنه122. Ubaidah bin Abi Ubaid رضي الله عنه123. Tha’labah bin Hatib رضي الله عنه124. Unais bin Qatadah bin Rabi’ah رضي الله عنه125. Ma’ni bin Adi al-Ba’lawi رضي الله عنه126. Thabit bin Akhram al-Ba’lawi رضي الله عنه127. Zaid bin Aslam bin Tha’labah al-Ba’lawi رضي الله عنه128. Rib’ie bin Rafi’ al-Ba’lawi رضي الله عنه129. Asim bin Adi al-Ba’lawi رضي الله عنه130. Jubr bin Atik رضي الله عنه131. Malik bin Numailah al-Muzani رضي الله عنه132. Al-Nu’man bin Asr al-Ba’lawi رضي الله عنه133. Abdullah bin Jubair رضي الله عنه134. Asim bin Qais bin Thabit رضي الله عنه135. Abu Dhayyah bin Thabit bin al-Nu’man رضي الله عنه136. Abu Hayyah bin Thabit bin al-Nu’man رضي الله عنه137. Salim bin Amir bin Thabit رضي الله عنه138. Al-Harith bin al-Nu’man bin Umayyah رضي الله عنه139. Khawwat bin Jubair bin al-Nu’man رضي الله عنه140. Al-Munzir bin Muhammad bin Uqbah رضي الله عنه141. Abu Uqail bin Abdullah bin Tha’labah رضي الله عنه142. Sa’ad bin Khaithamah رضي الله عنه143. Munzir bin Qudamah bin Arfajah رضي الله عنه144. Tamim maula Sa’ad bin Khaithamah رضي الله عنه145. Al-Harith bin Arfajah رضي الله عنه146. Kharijah bin Zaid bin Abi Zuhair رضي الله عنه147. Sa’ad bin al-Rabi’ bin Amru رضي الله عنه148. Abdullah bin Rawahah رضي الله عنه149. Khallad bin Suwaid bin Tha’labah رضي الله عنه150. Basyir bin Sa’ad bin Tha’labah رضي الله عنه151. Sima’ bin Sa’ad bin Tha’labah رضي الله عنه152. Subai bin Qais bin Isyah رضي الله عنه153. Ubbad bin Qais bin Isyah رضي الله عنه154. Abdullah bin Abbas رضي الله عنه155. Yazid bin al-Harith bin Qais رضي الله عنه156. Khubaib bin Isaf bin Atabah رضي الله عنه157. Abdullah bin Zaid bin Tha’labah رضي الله عنه158. Huraith bin Zaid bin Tha’labah رضي الله عنه159. Sufyan bin Bisyr bin Amru رضي الله عنه160. Tamim bin Ya’ar bin Qais رضي الله عنه161. Abdullah bin Umair رضي الله عنه162. Zaid bin al-Marini bin Qais رضي الله عنه163. Abdullah bin Urfutah رضي الله عنه164. Abdullah bin Rabi’ bin Qais رضي الله عنه165. Abdullah bin Abdullah bin Ubai رضي الله عنه166. Aus bin Khauli bin Abdullah رضي الله عنه167. Zaid bin Wadi’ah bin Amru رضي الله عنه168. Uqbah bin Wahab bin Kaladah رضي الله عنه169. Rifa’ah bin Amru bin Amru bin Zaid رضي الله عنه170. Amir bin Salamah رضي الله عنه171. Abu Khamishah Ma’bad bin Ubbad رضي الله عنه172. Amir bin al-Bukair رضي الله عنه173. Naufal bin Abdullah bin Nadhlah رضي الله عنه174. Utban bin Malik bin Amru bin al-Ajlan رضي الله عنه175. Ubadah bin al-Somit رضي الله عنه176. Aus bin al-Somit رضي الله عنه177. Al-Nu’man bin Malik bin Tha’labah رضي الله عنه178. Thabit bin Huzal bin Amru bin Qarbus رضي الله عنه179. Malik bin Dukhsyum bin Mirdhakhah رضي الله عنه180. Al-Rabi’ bin Iyas bin Amru bin Ghanam رضي الله عنه181. Waraqah bin Iyas bin Ghanam رضي الله عنه182. Amru bin Iyas رضي الله عنه183. Al-Mujazzar bin Ziyad bin Amru رضي الله عنه184. Ubadah bin al-Khasykhasy رضي الله عنه185. Nahhab bin Tha’labah bin Khazamah رضي الله عنه186. Abdullah bin Tha’labah bin Khazamah رضي الله عنه187. Utbah bin Rabi’ah bin Khalid رضي الله عنه188. Abu Dujanah Sima’ bin Kharasyah رضي الله عنه189. Al-Munzir bin Amru bin Khunais رضي الله عنه190. Abu Usaid bin Malik bin Rabi’ah رضي الله عنه191. Malik bin Mas’ud bin al-Badan رضي الله عنه192. Abu Rabbihi bin Haqqi bin Aus رضي الله عنه193. Ka’ab bin Humar al-Juhani رضي الله عنه194. Dhamrah bin Amru رضي الله عنه195. Ziyad bin Amru رضي الله عنه196. Basbas bin Amru رضي الله عنه197. Abdullah bin Amir al-Ba’lawi رضي الله عنه198. Khirasy bin al-Shimmah bin Amru رضي الله عنه199. Al-Hubab bin al-Munzir bin al-Jamuh رضي الله عنه200. Umair bin al-Humam bin al-Jamuh رضي الله عنه201. Tamim maula Khirasy bin al-Shimmah رضي الله عنه202. Abdullah bin Amru bin Haram رضي الله عنه203. Muaz bin Amru bin al-Jamuh رضي الله عنه204. Mu’awwiz bin Amru bin al-Jamuh رضي الله عنه205. Khallad bin Amru bin al-Jamuh رضي الله عنه206. Uqbah bin Amir bin Nabi bin Zaid رضي الله عنه207. Hubaib bin Aswad رضي الله عنه208. Thabit bin al-Jiz’i رضي الله عنه209. Umair bin al-Harith bin Labdah رضي الله عنه210. Basyir bin al-Barra’ bin Ma’mur رضي الله عنه211. Al-Tufail bin al-Nu’man bin Khansa’ رضي الله عنه212. Sinan bin Saifi bin Sakhr bin Khansa’ رضي الله عنه213. Abdullah bin al-Jaddi bin Qais رضي الله عنه214. Atabah bin Abdullah bin Sakhr رضي الله عنه215. Jabbar bin Umaiyah bin Sakhr رضي الله عنه216. Kharijah bin Humayyir al-Asyja’i رضي الله عنه217. Abdullah bin Humayyir al-Asyja’i رضي الله عنه218. Yazid bin al-Munzir bin Sahr رضي الله عنه219. Ma’qil bin al-Munzir bin Sahr رضي الله عنه220. Abdullah bin al-Nu’man bin Baldumah رضي الله عنه221. Al-Dhahlak bin Harithah bin Zaid رضي الله عنه222. Sawad bin Razni bin Zaid رضي الله عنه223. Ma’bad bin Qais bin Sakhr bin Haram رضي الله عنه224. Abdullah bin Qais bin Sakhr bin Haram رضي الله عنه225. Abdullah bin Abdi Manaf رضي الله عنه226. Jabir bin Abdullah bin Riab رضي الله عنه227. Khulaidah bin Qais bin al-Nu’man رضي الله عنه228. An-Nu’man bin Yasar رضي الله عنه229. Abu al-Munzir Yazid bin Amir رضي الله عنه230. Qutbah bin Amir bin Hadidah رضي الله عنه231. Sulaim bin Amru bin Hadidah رضي الله عنه232. Antarah maula Qutbah bin Amir رضي الله عنه233. Abbas bin Amir bin Adi رضي الله عنه234. Abul Yasar Ka’ab bin Amru bin Abbad رضي الله عنه235. Sahl bin Qais bin Abi Ka’ab bin al-Qais رضي الله عنه236. Amru bin Talqi bin Zaid bin Umaiyah رضي الله عنه237. Muaz bin Jabal bin Amru bin Aus رضي الله عنه238. Qais bin Mihshan bin Khalid رضي الله عنه239. Abu Khalid al-Harith bin Qais bin Khalid رضي الله عنه240. Jubair bin Iyas bin Khalid رضي الله عنه241. Abu Ubadah Sa’ad bin Uthman رضي الله عنه242. Uqbah bin Uthman bin Khaladah رضي الله عنه243. Ubadah bin Qais bin Amir bin Khalid رضي الله عنه244. As’ad bin Yazid bin al-Fakih رضي الله عنه245. Al-Fakih bin Bisyr رضي الله عنه246. Zakwan bin Abdu Qais bin Khaladah رضي الله عنه247. Muaz bin Ma’ish bin Qais bin Khaladah رضي الله عنه248. Aiz bin Ma’ish bin Qais bin Khaladah رضي الله عنه249. Mas’ud bin Qais bin Khaladah رضي الله عنه250. Rifa’ah bin Rafi’ bin al-Ajalan رضي الله عنه251. Khallad bin Rafi’ bin al-Ajalan رضي الله عنه252. Ubaid bin Yazid bin Amir bin al-Ajalan رضي الله عنه253. Ziyad bin Lubaid bin Tha’labah رضي الله عنه254. Khalid bin Qais bin al-Ajalan رضي الله عنه255. Rujailah bin Tha’labah bin Khalid رضي الله عنه256. Atiyyah bin Nuwairah bin Amir رضي الله عنه257. Khalifah bin Adi bin Amru رضي الله عنه258. Rafi’ bin al-Mu’alla bin Luzan رضي الله عنه259. Abu Ayyub bin Khalid al-Ansari رضي الله عنه260. Thabit bin Khalid bin al-Nu’man رضي الله عنه261. Umarah bin Hazmi bin Zaid رضي الله عنه262. Suraqah bin Ka’ab bin Abdul Uzza رضي الله عنه263. Suhail bin Rafi’ bin Abi Amru رضي الله عنه264. Adi bin Abi al-Zaghba’ al-Juhani رضي الله عنه265. Mas’ud bin Aus bin Zaid رضي الله عنه266. Abu Khuzaimah bin Aus bin Zaid رضي الله عنه267. Rafi’ bin al-Harith bin Sawad bin Zaid رضي الله عنه268. Auf bin al-Harith bin Rifa’ah رضي الله عنه269. Mu’awwaz bin al-Harith bin Rifa’ah رضي الله عنه270. Muaz bin al-Harith bin Rifa’ah رضي الله عنه271. An-Nu’man bin Amru bin Rifa’ah رضي الله عنه272. Abdullah bin Qais bin Khalid رضي الله عنه273. Wadi’ah bin Amru al-Juhani رضي الله عنه274. Ishmah al-Asyja’i رضي الله عنه275. Thabit bin Amru bin Zaid bin Adi رضي الله عنه276. Sahl bin Atik bin al-Nu’man رضي الله عنه277. Tha’labah bin Amru bin Mihshan رضي الله عنه278. Al-Harith bin al-Shimmah bin Amru رضي الله عنه279. Ubai bin Ka’ab bin Qais رضي الله عنه280. Anas bin Muaz bin Anas bin Qais رضي الله عنه281. Aus bin Thabit bin al-Munzir bin Haram رضي الله عنه282. Abu Syeikh bin Ubai bin Thabit رضي الله عنه283. Abu Tolhah bin Zaid bin Sahl رضي الله عنه284. Abu Syeikh Ubai bin Thabit رضي الله عنه285. Harithah bin Suraqah bin al-Harith رضي الله عنه286. Amru bin Tha’labah bin Wahb bin Adi رضي الله عنه287. Salit bin Qais bin Amru bin Atik رضي الله عنه288. Abu Salit bin Usairah bin Amru رضي الله عنه289. Thabit bin Khansa’ bin Amru bin Malik رضي الله عنه290. Amir bin Umaiyyah bin Zaid رضي الله عنه291. Muhriz bin Amir bin Malik رضي الله عنه292. Sawad bin Ghaziyyah رضي الله عنه293. Abu Zaid Qais bin Sakan رضي الله عنه294. Abul A’war bin al-Harith bin Zalim رضي الله عنه295. Sulaim bin Milhan رضي الله عنه296. Haram bin Milhan رضي الله عنه297. Qais bin Abi Sha’sha’ah رضي الله عنه298. Abdullah bin Ka’ab bin Amru رضي الله عنه299. Ishmah al-Asadi رضي الله عنه300. Abu Daud Umair bin Amir bin Malik رضي الله عنه301. Suraqah bin Amru bin Atiyyah رضي الله عنه302. Qais bin Mukhallad bin Tha’labah رضي الله عنه303. Al-Nu’man bin Abdi Amru bin Mas’ud رضي الله عنه304. Al-Dhahhak bin Abdi Amru رضي الله عنه305. Sulaim bin al-Harith bin Tha’labah رضي الله عنه306. Jabir bin Khalid bin Mas’ud رضي الله عنه307. Sa’ad bin Suhail bin Abdul Asyhal رضي الله عنه308. Ka’ab bin Zaid bin Qais رضي الله عنه309. Bujir bin Abi Bujir al-Abbasi رضي الله عنه310. Itban bin Malik bin Amru al-Ajalan رضي الله عنه311. Ismah bin al-Hushain bin Wabarah رضي الله عنه312. Hilal bin al-Mu’alla al-Khazraj رضي الله عنه313. Oleh bin Syuqrat رضي الله عنه khadam Nabi ﷺ Demikian ulasan singkat Perang Badar dan 313 nama-nama pejuang Ahlul Badar. Semoga Allah Ta'ala memberikan sebaik-baik balasan dan kedudukan terbaik untuk semua nama-nama Ahlul Badar. Mudah-mudahan kita juga mendapat bagian syafa'at para Syuhada Badar yang mulia صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمدrhs ahlul badar perang badar nabi muhammad saw rasulullah saw sejarah islam Artikel Terkini More 39 menit yang lalu 39 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalumengikatbendera jihad dan mengangkat para panglima perang, antara lain: 1. Yazid bin Abu Sufyan Radhiyallahu Anhu. Mayoritas pejuang ikut bersamanya, dan dia diberi tugas menangani Damaskus. 2. Abu Ubaidah bin al-Jarrah Radhiyallahu Anhu. Bersama pasukannya, dia diberi mandat untuk menangani Himsh. 3 Amr bin al-Ash Radhiyallahu Anhu.