KAROMAH HABIB ALI MASYHUR KAKAK HABIB UMAR DI MATA HABIB MUNZIR - Habib Ali Masyhur bin Muhammad bin Hafidz, Sang Mufti Tarim Hadramaut Yaman adalah sosok ulama besar yang penuh karomah. Ilmunya diakui semua ulama sedunia. Walaupun punya posisi yang begitu tinggi dalam keulamaan, Habib Ali Masyhur adalah sosok yang tawadhu. Kesehariannya dipenuhi kisah keteladanan yang penuh kasih sayang kepada sesama, apalagi kepada para pecinta Juga - Begini Kesaksian Kiai As'ad Melihat Syakhona Kholil Terbang Ke MakkahKisah berikut ini adalah kesaksian yang pernah disampaikan salah satu muridnya di Darul Musthofa, Tarim, sebuah pesantren yang melahirkan ulama besar di berbagai penjuru dunia. Darul Musthofa ini diasuh Habib Ali Masyhur bersama saudara-saudaranya, termasuk sang adik tercinta Habib Umar bin Hafidz. Murid yang berkisah ini adalah Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, pendiri Majelis Rasulullah SAW, yang dulunya mengaji di Darul Musthofa Tarim.“Salah satu dari guru saya, Al Habib Ali Al Masyhur bin Hafidz, beliau adalah mufti Tarim dan kakak guru mulia kita Al Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz. Dimana ketika itu masih zaman perang, maka sangat sulit untuk kita mendapatkan kendaraan, sehingga beliaulah yang datang kepada kita dengan kendaraannya untuk mengajar kita.$ads={1}Ketika itu bulan Ramadhan, dimana kebiasaan orang-orang disini mereka pada pulang kampung, namun di Tarim pada bulan Ramadhan majelis ta’lim terus berjalan, bahkan di sore hari Idul Fitri atau Idul Adha mereka tetap mengadakan ta’ Al Habib Ali Al Masyhur menentukan akan diadakan ta’lim di bulan Ramadhan setiap jam siang sampai yang kebetulan waktu zhuhur ketika itu adalah jam siang dan di waktu itu panas matahari sangat terik yang panasnya bisa mencapai 45 derajat celcius, sehingga jika telur mentah dipendam di dalam tanah maka setelah 10 menit telur itu menjadi matang. Disana ketika menjemur pakaian pun tidak berlalu waktu lama pakaian telah kering, sangat berbeda dengan tempat kita yang terkadang menjemur pakaian hingga 2 hari belum juga kering karena cuaca Juga - Kenikmatan Alam Kubur Sayyid Alawi Al-Maliki Berkah KedermawannyaMaka di saat itu, Al Habib Ali Al Masyhur karena beliau memiliki mobil pribadi maka beliau yang datang ke tempat kita para santri, bukan justru kita yang datang ke tempat suatu hari, kita para santri telah berkumpul menunggu kedatangan beliau namun hingga jam beliau belum juga datang, yang akhirnya pada jam beliau datang. Dengan wajah yang memerah dan penuh keringat, beliau berkata, “Maafkan saya, maafkan saya karena mobil saya rusak sehingga saya harus berjalan kaki”.Subhanallah.. Beliau datang bukanlah untuk belajar akan tetapi untuk mengajar, namun beliau rela berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 2 Km dan usia beliau yang sudah terbilang tua, padahal beliau bisa saja menghubungi kami dan meminta supaya santri saja yang datang ke tempat beliau. Sebab mobil beliau rusak atau untuk saat itu ta’lim diliburkan dulu atau yang beliau tidak melakukan hal tersebut.”Demikian kisah Habib Mundzir bin Fuad Al-Musawa yang sangat terkenang dengan guru tercintanya. Kisah ini menjadi bukti nyata karomah Habib Ali Masyhur yang sangat perhatian dengan ngaji. Usianya yang sudah sepuh sedikitpun tak menghalangi langkahnya untuk mengajar santri. Inilah karomah seorang ulama yang menjadi teladan sepanjang masa.MukhlisinBaca Juga - KH. Hasyim Asy'ari Mengambil Cincin Gurunya dari Lubang WC Demikian Kisah " Karomah Habib Ali Masyhur Kakak Habib Umar di Mata Habib Munzir Al-Musawa "Semoga kisah ini bermanfaat dan menjadi pelajaran untuk kita yang malas untuk datang ke majelis a'lam BishowabAllahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -Ceritadari jamaah Majelis Rasulullah tentang Karomah Habib Munzir Al Musawwa Artikel dibawah ini awalnya, dari web pembaca blog saya. Kemudian si pemilik web, mas yogo saptono memberikan sumber aslinya dari milist MajelisRasulullah majelisrasulullah@ Cerita Karomah Kemuliaan Guru Mulia Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa 1. Al-Habib Munzir al-Musawa Tidak Memiliki Rumah Seseorang pernah bertanya kepada Habib Munzir “Wahai Habib, bukankah Rasul Saw. juga punya rumah walau sederhana?” Beliau Habib Munzir tertegun dan menangis, beliau berkata “Iya betul, tapi kan Rasul Saw. juga tidak beli tanah, beliau diberi tanah oleh kaum Anshar, lalu bersama-sama membangun rumah, saya takut dipertanyakan Allah kalau ada orang muslim yang masih berumahkan koran di pinggir jalan dan digusur-gusur, sedangkan bumi menyaksikan saya tenang-tenang di rumah saya.” 2. Perjumpaan Al-Habib Munzir dengan Wali Besar Tarim Seorang wali besar Tarim, salah satu guru al-Habib Umar bin Hafidz yang bernama al-Habib Abdul Qadir al-Masyhur, saat al-Habib Munzir datang menjumpainya, maka al-Habib Abdul Qadir al-Masyhur yang ketika itu usianya sudah tua renta langsung menangis dan berkata “Wahai Muhammad…! Saw.” Maka al-Habib Munzir berkata “Saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.” Lalu al-Habib Abdul Qadir al-Masyhur berkata “Engkau Muhammad Saw.!, Engkau Muhammad Saw.!” Maka al-Habib Munzir diam. Kemudian saat al-Habib Umar bin Hafidz datang maka segera al-Habib Abdul Qadir al-Masyhur berkata “Wahai Umar, inilah Maula Jawa Tuan Penguasa Pulau Jawa” Al-Habib Umar bin Hafidz pun hanya tersenyum mendengarnya. 3. Kesaksian Seorang Ibu dari Australia Jama’ah Majelis Rasulullah Saw. Kita saksikan, ke manapun al-Habib Munzir pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta. Bahkan sampai ke pedalaman Irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yang sudah ratusan tahun belum dijamah para da’i, ratusan orang yang sudah masuk Islam di tangan al-Habib Munzir, banyak orang bermimpi Rasul Saw. selalu hadir di majelisnya. Dikisahkan bahwa ada seorang ibu-ibu dari Australia yang selalu mimpi jumpa Rasulullah Saw. Ia sudah bai’at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak lagi bisa melihat Rasul Saw. entah kenapa. Namun ketika ia hadir di Majelis al-Habib Munzir tepatnya yaitu saat Majelis Rasulullah Saw. Digelar di Masjid Almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah Saw. Maka si ibu itu berkata ”Sungguh Habib yang satu ini adalah Syeikh Futuhku, dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar-benar dicintai oleh Rasulullah Saw.” Lalu kabar tersebut disampaikan kepada al-Habib Munzir, dan beliau hanya menunduk malu. 4. Al-Habib Munzir Saat Diminta Mendoakan Al-Habib Umar Maulakhela Ketika banyak orang yang meminta supaya al-Habib Umar Maulakhela didoakan agar sembuh dari sakitnya, maka beliau al-Habib Munzir dengan tenang menjawab “Al-Habib Novel bin Jindan yang akan wafat, dan al-Habib Umar Maulakhela masih panjang usianya.” Benar saja, keesokan harinya al-Habib Novel bin Jindan wafat, dan al-Habib Umar Maulakhela sembuh dan keluar dari opname. 5. Al-Habib Munzir Saat Diminta Mendoakan Al-Habib Anis Al-Habsyi Ketika al-Habib Anis al-Habsyi Solo sakit keras dan dalam keadaan kritis, orang-orang mendesak al-Habib Munzir untuk menyambangi dan mendoakan al-Habib Anis, maka beliau berkata pada orang-orang dekatnya bahwa al-Habib Anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira-kira masih sebulan lagi usia beliau. Betul saja, al-Habib Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat. 6. Kejadian Hendak Meletusnya Gunung Papandayan Ketika Gunung Papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi “Awas”, maka al-Habib Munzir dengan santai berangkat ke sana. Sesampainya ke ujung kawah, al-Habib Munzir berdoa dan melemparkan jubahnya ke kawah. Sesaat kemudian kawah itu reda hingga kini. Kejadian ini sudah bertahun-tahun yang lalu sekitar 8 tahunan dan VCD/ -dokumentasinya disimpan di markas Majelis Rasulullah Saw. namun beliau al-Habib Munzir melarang untuk disebarkan. 7. Kisah Sang Dukun Beji Depok 1 Ketika al-Habib Munzir masuk ke wilayah Beji Depok, yang terkenal dengan sihir dan para dukun jahatnya, malam itu al-Habib Munzir mengadakan acara Maulid Nabi Saw. Keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitia acara tersebut dan berkata “Saya ingin jumpa dengan Tuan Guru yang semalam buat Maulid di sini..!” Orang-orang yang melihat dan mendengarnya menjadi kaget, karena dia terkenal dukun jahat dan tak pernah shalat serta tak mau dekat dengan ulama pun juga sangat ditakuti. Ketika ditanya kenapa, dukun itu menjawab “Saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam mereka lenyap, lalu Shubuh tadi saya lihat mereka para Jin khodam itu sudah pakai baju putih dan sorban dan sudah masuk Islam. Ketika kutanya kenapa kalian masuk Islam dan jadi begini?, maka Jin-jin ku menjawab “Apakah juragan tidak tahu? Semalam ada Kanjeng Rasulullah Saw. hadir di acara al-Habib Munzir, kami masuk Islam karenanya.” 8. Kisah Sang Dukun Beji Depok 2 Seorang dukun di Beji Depok yang mempunyai dua ekor macan jadi-jadian yang dipergunakan untuk menjaga rumahnya. Malam itu macan jejadiannya hilang, kemudian ia mencarinya. Ia menemukan kedua macan jadi-jadiannya itu sedang duduk bersimpuh di depan pintu masjid mendengarkan ceramah al-Habib Munzir. 9. Gangguan Jahat Menyerang Murid-murid Al-Habib Munzir Saat berapa murid al-Habib Munzir berangkat ke Kuningan Jawa Barat, daerah yang terkenal ahli santet dan jago sihirnya, maka al-Habib Munzir menepuk bahu muridnya dan berkata “Ma’annabiy...! -, berangkatlah, Rasul Saw. bersama kalian.” Maka saat mereka membaca maulid, tiba-tiba terjadi angin ribut yang mengguncang rumah itu dengan dahsyat, lalu mereka meminta kepada Allah perlindungan, dan teringat al-Habib Munzir dalam hatinya. Tiba-tiba angin ribut tersebut reda, dan mereka semua mencium aroma minyak wangi yang biasa dipakai al-Habib Munzir yang seakan lewat di hadapan mereka. Dan terdengar pula ledakan bola-bola api di luar rumah yang tak bisa masuk ke rumah itu. Ketika mereka pulang dan diceritakan semua kejadian tersebut kepada al-Habib Munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu. 10. Saat Al-Habib Munzir Berdakwah di Bali Saat al-Habib Munzir berkunjung ke Bali dan hendak menginap di salah satu hotel, berkatalah muslimin di sana “Habib, semua hotel penuh, kami tempatkan Habib di tempat yang dekat dengan kediaman Raja Leak Raja Dukun Leak di Bali.” Maka al-Habib Munzir membalasnya dengan senyuman pertanda setuju. Keesokan harinya Raja Leak itu, yang terkenal sangat jarang keluar dari dalam rumahnya, siang itu dia keluar dari sarangnya seraya berkata “Saya mencium wangi Raja dari Pulau Jawa ada di sekitar sini semalam.” 11. Sikap Al-Habib Munzir Terhadap Pencacinya Dulu saat ramai-ramainya berita tentang Ahmadiyyah muncul, al-Habib Munzir dicaci-maki oleh seseorang dengan sebutan Munzir Ghulam Ahmad!, dengan alasan al-Habib Munzir tidak mau ikut demo anti Ahmadiyah. Al-Habib Munzir tetap senyum dan bersabar dalam menanggapinya, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dengan kedamaian daripada kekerasan. Dan al-Habib Munzir sudah memaafkan si pencaci itu sebelum orang itu meminta maaf padanya. Bahkan al-Habib Munzir saat itu menginstruksika -n agar jamaahnya jangan ada yang mengganggu si pencaci yang disebut-sebut sebagai Da’i itu. Beberapa waktu kemudian, tepatnya saat Majelis Rasulullah Saw. digelar di masjid Almakmur Tebet, al-Habib Munzir malah duduk berdampingan dengan si pencaci itu. Al-Habib Munzir tetap ramah dan sesekali bercanda dengan Da’i yang pernah mencacinya sebagai murtad dan pengikut Ahmadiyah. Alhasil masih sangat banyak kisah-kisah kemuliaan Guru Mulia al-Habib Munzir al-Musawa. Semoga dari yang secuil ini bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan kita, mampu kita teladani akhlak luhur beliau sebagaimana yang pernah dicontohkan juga oleh Kakek beliau Rasulullah Saw. Dan semoga Allah Swt. Memanjangkan usia beliau Guru Mulia al-Habib Munzir al-Musawa dalam keadaan sehat wal afiyat. Aamiin aamiin yaa Mujiibassaailii -n. Ditulis ulang dari berbagai sumber oleh Ustadz kami, Sya’roni As-Samfuriy, 03 Rabi’ul Awwal 1434 H BerandaKisah dan karomah para ulama Kisah Romo Yai Idris Marzuqi Dan Habib Munzir Al-Musawa. by Admin-Juli 19, 2018. 0. Kisah Romo Yai Idris Marzuqi Dan Habib Munzir Al-Musawa. Satu hari, Habib Munzir Allohu Yarham bersilaturrohim ke Al-Marhum Romo Yai Idris Marzuqi di kediaman komplek aula Al Muktamar untuk menyampaikan undangan Tabligh Akbar
Kisah Unik Habib Munzir Al Musawa Saat Berguru Kepada Habib Umar Yaman Selama belajar di Yaman, beliau mempelajari Tafsir Al Qur’an, mempelajari ilmu hadits, Nahwu sharaf tata bahasa Arab, dan lain-lain, yaitu ilmu-ilmu pendukung untuk memahami ajaran agama Islam. Setelah Kembali dari Yaman, Habib Munzir kembali ke Jakarta dan memulai merintis berdakwah mendatangi rumah warga dari pintu ke pintu. Pada tahun 1998. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan perjalanan dakwahnya, Habib Munzir mulai membuka majelis pengajian setiap Senin malam Selasa. Kemudian majelis pengajiannya itu diberi nama Majelis Rasulullah, yang mana jamaahnya terdiri dari anak-anak muda. Sewaktu Habib Munzir belajar agama Islam di Yaman itulah beliau punya pengalaman unik, yaitu beliau salah sangka terhadap seorang kakek. Nah, bagaimana ceritanya, mari kita simak langsung dari Habib Munzir berikut ini Al Habib Munzir Al Musawa “Saat saya ke Tarim Hadramaut Yaman, 1994-1998, saya duduk hadir di suatu majelis yang penuh sarat dengan para ulama kelas satu. Disana ada empat mufti, saya tidak mengenal mereka karena baru datang dari Indonesia. Karena halaqah sudah penuh padat, saya duduk di paling belakang, di sebelah saya orang-orang yang menyiapkan kopi dan suguhan untuk para hadirin. Di sebelah mereka duduk seorang sepuh bertampang biasa saja, saya mencium tangannya bukan karena apa apa, tapi karena ia sudah sepuh. Dalam hati saya membatin, bahwa dia ini bukan ulama apa apa, cuma sepuh saja, kalau dia ulama mestilah ia duduk di shaf depan atau terdepan, bukan duduk di sebelah tukang pembagi kopi dengan gelas-gelas yang ribut dan air bertumpahan kemana-mana. Selepas majelis bubar, semua orang berdesakan menyalaminya, termasuk ulama ulama sepuh yang di shaf terdepan. Saya bingung dan bertanya tanya, ini kan cuma orang sepuh yang duduk di paling belakang? Ternyata ia adalah Almarhum Syeikh Fadhl ba fadhl, pimpinan majelis para mufti di Tarim hadramaut. Ia pimpinan mufti, namun karena tawadhu’ dan merendah dirinya, ia tidak mau maju ke depan karena datang terlambat, saya jadi sangat malu…. Ringkasnya saudaraku, berhati-hati atas ustaz yang mengajar hal-hal yang mudah. Mungkin ia mengajar hal yang mudah di jamaah itu, namun mengajar hal-hal yang jauh di atas pemahaman kita di kelompok murid-murid lainnya. Kisah Unik Habib Munzir Al Musawa Saat Berguru Kepada Habib Umar Yaman Guru Mulia kita pun Habib Umar bin Hafidz pernah dan sering mencoba kedalaman ilmu muridnya. Suatu ketika dalam pelajaran faraidh ilmu waris, beliau bertanya pada murid-muridnya; “Coba hitung…, jika seorang wafat meninggalkan 3 anak pria, suami, istri, dan ayah, ayo jawab berapa masing-masing bagiannya….? Maka kami mulai meghitung cepat dan buru buru mengacung untuk menjawab, lalu ternyata jawaban kami satu pun tiada yang benar. Sambil tertawa beliau melihat kami yang kebingungan kenapa jawaban tiada yang benar?? Beliau menjawab dengan bahasa arab yang kira-kira maknanya makanya, kalau ditanya itu pikir dulu, jangan sembarang hitung dulu kesana kemari, saya kan sebutkan seorang wafat, meninggalkan sekian anak, dan meninggalkan SUAMI, dan juga ISTRI, lalu siapa dia? Kalau ia meninggalkan istri, berarti almarhum adalah suaminya, kalau ia meninggalkan suami, berarti yang wafat adalah istrinya, kalau ia meninggalkan suami dan istri, maka siapa dia? Pertanyaan ini harus direnungkan dulu sebelum dijawab…! Demikian ucapan beliau pada kami, sambil tertunduk geli kami pun tertawa dan terkecoh. Di lain waktu, Guru Mulia mengajar Nahwu dasar, ada yang memang baru kenal nahwu, ada yang sudah mendalami nahwu, ada guru-guru pakar syariah yang sangat mendalam dalam nahwu dan seluruh cabang ilmu lainnya ikut duduk saja hadir. Beliau memberi contoh fi’il Amr, kata ganti untuk perintah, hanya contoh kata saja, namun suara beliau ditekan, dan membuat murid murid senior yang sudah jauh melewati nahwu malah tertunduk menangis ketakutan…. Saya jadi bingung, ini kan pelajaran nahwu dasar, dan contoh yang diberikan hanya contoh fi’il amr, saya pun sudah tahu itu tapi diam saja karena tahu kedalaman ilmu beliau, namun kenapa para guru-guru saya yang murid beliau juga, malah menunduk dan menangis ketakutan…? Ternyata mereka mendalami makna ucapan itu, Guru Mulia mengajarkan contoh saja, kepada mereka yang masih belajar nahwu yang dasar, tapi menghantam dengan pengajaran tajam pada para senior, ucapan beliau beberapa contoh fi’il amr adalah Ikhsya’…! Ikhdha’…! Irqa’…! Dan beberapa contoh lainnya. Bagi yang pemahaman ilmu nahwunya masih dasar, mereka hanya mencatat. Tapi yang senior, menunduk ketakutan dan menangis, karena makna ucapan kalimat contoh itu adalah Ikhsya’..!khusyuklah..!!, Ikhdhah..! Tunduklah pada Allah..!!, Irqa’..! dakilah tangga keluhuran..!!. Maka para senior itu gemetar dengan kalimat kalimat itu, padahal beliau hanya memberi contoh saja pada mereka yang nahwunya di kelas dasar, tapi memberi ilmu makrifah pada yang kelas senior, dengan ucapan yang sama…. Demikian samudera ilmu.., mengajar satu cabang ilmu, namun berbeda cabang ilmu yang difahami masing masing tingkatan…. Hamba pun sering begitu, mengulang-ulang riwayat yang sama di satu majelis atau majelis yang berbeda, karena hamba tahu banyak di majelis itu yang belum jelas masalah itu dan perlu diulang. Atau hamba tahu bahwa mereka ada yang terjebak hal itu dan butuh diingatkan, maka hamba menjawabnya dengan pembahasan itu sebelum mereka bertanya, namun jika mereka menyimak, mereka akan mendapatkan jawaban atas apa yang belum mereka temukan jawabannya dari masalah mereka, sedangkan mungkin jamaah lain mengatakan kenapa kok pembahasan ini diulang lagi. Sumber Majelis Rasululah SAW Demikian Kisah Unik Habib Munzir Al Musawa Saat Berguru Kepada Habib Umar Yaman. Semoga bermanfaat. Silahkan tonton video berikut
KisahSeorang Pemuda Rasakan Karomah Habib Munzir Al Musawa. Sebagai remaja yang dilahirkan di keluarga yang sangat sederhana, sehari-hari selalu diisi dengan pelajaran ilmu agama. Sehingga wajar ajah, ketika menginjak remaja (kalo gak salah pas kelas VIII) saya diajak ke suatu majelis di daerah Pancoran, jauh memang, apalagi saat seusia saya
Cerita dari jamaah Majelis Rasulullah tentang Karomah Habib Munzir Al Musawwa Artikel dibawah ini awalnya, dari web pembaca blog saya. Kemudian si pemilik web, mas yogo saptono memberikan sumber aslinya dari milist MajelisRasulullah majelisrasulullah Artikel dibawah ini merupakan postingan dalam milist tersebut yang dikirim oleh pemudasuci Beberapa bagian saya potong untuk mempermudah pembacaan. Selanjutnya tulisan dibawah ini merupakan isi postingan dimilist tersebut. Ketika ada orang yg iseng bertanya padanya wahai habib, bukankah Rasul saw juga punya rumah walau sederhana??, beliau tertegun dan menangis, beliau berkata iya betul, tapikan Rasul saw juga tidak beli tanah, beliau diberi tanah oleh kaum anshar, lalu bersama sama membangun rumah.., saya takut dipertanyakan Allah kalau ada orang muslim yg masih berumahkan koran di pinggir jalan dan di gusur gusur, sedangkan bumi menyaksikan saya tenang tenang dirumah saya.. pernah ada seorang wali besar di Tarim, guru dari Guru Mulia Almusnid alhabib Umar bin Hafidh, namanya Hb Abdulqadir Almasyhur, ketika hb munzir datang menjumpainya, maka habib itu yg sudah tua renta langsung menangis.. dan berkata WAHAI MUHAMMAD…! saw, maka Hb Munzir berkata saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.., maka habib itu berkata ENGKAU MUHAMMAD SAW..!, ENGKAU MUHAMMAD.. SAW!, maka hb Munzir diam… lalu ketika ALhabib Umar bin Hafidh datang maka segera alhabib Abdulqadir almasyhur berkata wahai umar, inilah Maula Jawa Tuan Penguasa Pulau Jawa, maka Alhabib Umar bin Hafidh hanya senyam senyum.. kalo ga percaya boleh tanya pada alumni pertama DM lihat kemanapun beliau pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta, bahkan sampai ke pedalaman irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yg sudah ratusan tahun belum dijamah para da’i, ratusan orang yg sudah masuk islam ditangannya, banyak orang bermimpi Rasul saw selalu hadir di majelisnya, bahkan ada orang wanita dari australia yg selalu mimpi Rasul saw, ia sudah bai’at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak lagi bisa melihat Rasul saw entah kenapa, namun ketika ia hadir di Majelis Hb Munzir di masjid almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah saw.. maka berkata orang itu, sungguh habib yg satu ini adalah syeikh Futuh ku, dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar benar dicintai oleh Rasul saw, kabar itu disampaikan pada hb munzir, dan beliau hanya menunduk malu.. beliau itu masyhur dalam dakwah syariah, namun mastur menyembunyikan diri dalam keluasan haqiqah dan makrifahnya. . bukan orang yg sembarangan mengobral mimpi dan perjumpaan gaibnya ke khalayak umum ketika orang ramai minta agar Hb Umar maulakhela didoakan karena sakit, maka beliau tenagn tenang saja, dan berkata Hb Nofel bin Jindan yg akan wafat, dan Hb Umar Maulakhela masih panjang usianya.. benar saja, keesokan harinya Hb Nofel bin Jindan wafat, dan Hb Umar maulakhela sembuh dan keluar dari opname.., itu beberapa tahun yg lalu.. ketika Hb Anis Alhabsyi solo sakit keras dan dalam keadaan kritis, orang orang mendesak hb munzir untuk menyambangi dan mendoakan Hb Anis, maka beliau berkata pd orang orang dekatnya, hb anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira kira masih sebulan lagi usia beliau,.. betul saja, Hb Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat.. ketika gunung papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi “awas”, maka Hb Munzir dg santai berangkat kesana, sampai ke ujung kawah, berdoa, dan melemparkan jubahnya ke kawah, kawah itu reda hingga kini dan kejadian itu adalah 7 tahun yg lalu VCD nya disimpan di markas dan dilarang disebarkan demikian pula ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok, yg terkenal dg sihir dan dukun dukun jahatnya., maka selesai acara hb munzir malam itu, keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitya, ia berkata saya ingin jumpa dg tuan guru yg semalam buat maulid disini..!, semua masyarakat kaget, karena dia dukun jahat dan tak pernah shalat dan tak mau dekat dg ulama dan sangat ditakuti, ketika ditanya kenapa??, ia berkata saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam mereka lenyap., lalu subuh tadi saya lihat mereka Jin jin khodam itu sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk islam, ketika kutanya kenapa kalian masuk islam, dan jadi begini??, maka jin jin ku berkata apakah juragan tidak tahu?, semalam ada Kanjeng Rasulullah saw hadir di acara Hb Munzir, kami masuk islam..! kejadian serupa di Beji Depok seorang dukun yg mempunyai dua ekor macan jadi jadian yg menjaga rumahnya, malam itu Macan jejadiannya hilang, ia mencarinya, ia menemukan kedua macan jadi2an itu sedang duduk bersimpuh didepan pintu masjid mendengarkan ceramah hb munzir.. demikian pula ketika berapa muridnya berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yg terkenal ahli santet dan jago jago sihirnya, maka hb munzir menepuk bahu muridnya dan berkata MA’ANNABIY.. !, berangkatlah, Rasul saw bersama kalian.. maka saat mereka membaca maulid, tiba tiba terjadi angin ribut yg mengguncang rumah itu dg dahsyat, lalu mereka mnta kepada Allah perlindungan, dan teringat hb munzir dalam hatinya, tiba tiba angin ribut reda, dan mereka semua mencium minyak wangi hb munzir yg seakan lewat dihadapan mereka, dan terdengarlah ledakan bola bola api diluar rumah yg tak bisa masuk kerumah itu.. ketika mereka pulang mereka cerita pd hb munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu.. demikian pula pedande pndande Bali, ketika Hb Munzir kunjung ke Bali, maka berkata muslimin disana, habib, semua hotel penuh, kami tempatkan hb ditempat yg dekat dengan kediaman Raja Leak raja dukun leak di Bali, maka hb munzir senyum senyum saja, keesokan harinya Raja Leak itu berkata saya mencium wangi Raja dari pulau Jawa ada disekitar sini semalam.. maaf kalo gue ceplas ceplos, cuma gue lebih senang guru yg mengajar syariah namun tawadhu, tidak sesohor, sebagaimana Rasul saw yg hakikatnya sangat berkuasa di alam, namun membiarkan musuh musuhnya mencaci dan menghinanya, beliau tidak membuat mereka terpendam dibumi atau ditindih gunung, bahkan mendoakan mereka, demikian pula ketika hb munzir dicaci maki dg sebutan Munzir ghulam ahmad..!, karena ia tidak mau ikut demo anti ahmadiyah, beliau tetap senyum dan bersabar, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dg kedamaian daripada kekerasan, dan beliau sudah memaafkan pencaci itu sebelum orang itu minta maaf padanya, bahkan menginstruksikan agar jamaahnya jangan ada yg mengganggu pencaci itu, kemarin beberapa minggu yg lalu di acara almakmur tebet hb munzir malah duduk berdampingan dg si pencaci itu, ia tetap ramah dan sesekali bercanda dg Da’i yg mencacinya sebagai murtad dan pengikut ahmadiyah.. Sumber Mailing list Majelis Rasulullah pemudasuci Sertailah Facebook kami
MZDyl0.